Menurut laporan We Are Social, sebagian besar pembayaran belanja online di Indonesia dilakukan melalui dompet digital.
Dari seluruh transaksi e-commerce konsumen dalam negeri pada 2022, mayoritas atau 39%-nya menggunakan metode tersebut.
Transfer bank menempati urutan kedua. Proporsi transaksi e-commerce yang menggunakan metode pembayaran ini mencapai 27%.
Berikutnya ada pembayaran menggunakan kartu debit dan kartu kredit dengan proporsi 17%, cash on delivery (COD) 11%, dan metode lain-lainnya 6%.
We Are Social juga mencatat, barang yang memiliki nilai belanja terbesar di e-commerce Indonesia adalah produk elektronik.
Sepanjang 2023, nilai total belanja produk elektronik melalui e-commerce secara nasional mencapai US$10,71 miliar atau sekitar Rp168,18 triliun (asumsi kurs Rp15.704/US$).
Kemudian di posisi kedua ada produk makanan, yang nilai total belanjanya di e-commerce mencapai US$6,09 miliar.
Selanjutnya ada produk fashion dengan estimasi total belanja US$5,49 miliar, diikuti media penyimpanan data fisik (seperti CD, DVD, dan sebagainya) US$1,85 miliar, serta perkakas (do-it-yourself hardware) US$1,8 miliar.
(Baca: Ini Produk dengan Nilai Belanja Terbesar di E-Commerce Indonesia 2023)