Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 terdapat 4,85 juta unit usaha penyediaan makanan dan minuman di Indonesia.
Sebanyak 24,75% di antaranya adalah restoran; 14,56% usaha penyediaan makanan dan minuman keliling/tempat tidak tetap; 3,48% jasa katering; serta usaha penyediaan makanan dan minuman lain-lainnya 57,21% (seperti warung makan, kafe, kedai minuman, warung jamu, dll).
(Baca: 10 Provinsi dengan Restoran Skala Menengah-Besar Terbanyak di Indonesia)
Jika dirinci berdasarkan wilayahnya, Jawa Barat memiliki usaha penyediaan makanan dan minuman terbanyak, yaitu mencapai 1,23 juta unit usaha atau 23,36% dari total nasional.
Sedangkan provinsi dengan jumlah usaha penyediaan makanan dan minuman terendah adalah Papua Barat yaitu, hanya 5,9 ribu unit usaha.
Berikut daftar 10 provinsi dengan jumlah usaha penyediaan makanan dan minuman terbanyak di Indonesia pada 2023:
- Jawa Barat: 1,23 juta usaha
- Jawa Timur: 791.597 usaha
- Jawa Tengah: 701.474 usaha
- DKI Jakarta: 351.696 usaha
- Sumatera Utara: 236.703 usaha
- Banten: 225.153 usaha
- Riau: 103.856 usaha
- Sulawesi Selatan: 95.046 usaha
- Sumatera Barat: 89.283 usaha
- Lampung: 86.286 usaha
BPS juga mendata, mayoritas atau 96,96% usaha penyediaan makanan dan minuman di Indonesia hanya menjual menu Nusantara. Sedangkan 1,09% menyajikan menu asing, dan 1,95% menjual keduanya.
"Di era yang penuh dengan persaingan usaha, memaksa para pelaku usaha penyediaan makanan dan minuman melakukan berbagai inovasi agar bisnisnya tetap bertahan," tulis BPS dalam laporan bertajuk Statistik Penyediaan Makanan dan Minuman 2023.
Mayoritas atau 39,14% usaha penyediaan makanan dan minuman yang tercatat pada 2023 sudah menjalankan usahanya antara 1-5 tahun.
Kemudian 18,64% usaha sudah berjalan 11-20 tahun, 17,49% antara 6-10 tahun, dan 13,06% baru setahun. Ada pula 11,67% yang sudah menjalankan usahanya lebih dari 20 tahun.
(Baca: Industri Makanan dan Minuman RI Ditopang Bahan Baku Impor)