Harga Rendah, Masalah Utama Petani dalam Memasarkan Produk

Agroindustri

Lite

Nabilah Muhamad 23/12/2024 14:48 WIB

URL telah disalin

Jenis Kesulitan Pemasaran Produk yang Dialami Petani/Usaha Pertanian Peorangan di Indonesia (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Harga Rendah, Masalah Utama Petani dalam Memasarkan Produk

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Corporate

~~Rp100.000~~

Rp3.000.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jenis Kesulitan Pemasaran Produk yang Dialami Petani/Usaha Pertanian Peorangan di Indonesia (2024)

Nama Data	Nilai
Harga rendah/fluktuatif	67,55
Akses pasar sulit	14,39
Biaya transportasi mahal	10,89
Pasar tidak tersedia	4,71
Persaingan produk impor	1,24
Lainnya	1,21

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024 ada 7,65% petani atau usaha pertanian perorangan (UTP) Indonesia yang kesulitan memasarkan produk hasil pertaniannya.

UTP didefinisikan sebagai usaha pertanian yang dikelola satu orang, mencakup usaha di subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

Di kelompok yang mengalami kesulitan pemasaran ini, mayoritasnya atau 67,55% terhambat karena harga produknya yang rendah atau fluktuatif di pasaran.

Kemudian 14,39% merasa akses pasar sulit, biaya transportasi mahal 10,89%, dan pasar tidak tersedia 4,71%.

Ada pula 1,24% petani yang kesulitan memasarkan produk mereka karena persaingan dengan produk impor, dan 1,21% punya alasan lainnya.

Data ini berasal dari Survei Ekonomi Pertanian 2024 yang melibatkan 318.340 unit UTP sebagai sampel dari 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.

(Baca: 15% Petani Khawatir Tak Punya Cukup Makanan, Terbanyak di NTT)

Editor : Adi Ahdiat

Data Terkait

Lapangan Kerja RI yang Menyerap Pekerja Terbanyak pada 2024

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur pada 2023

Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Naik, Ini Pembagiannya

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Pohuwato pada 2023

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Magetan pada 2023

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Batang pada 2023

Data Stories Terkini

Waspada! Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi (Selasa, 18 Maret 2025) Demografi 17/03/2025, 23:49 WIB

Prakiraan Cuaca di Purbalingga 14-26 Mar/25 Demografi 17/03/2025, 22:39 WIB

Waspada! Malam Ini Gunung Ibu Kembali Erupsi (Senin, 17 Maret 2025) Demografi 17/03/2025, 22:05 WIB

Waspada! Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi (Senin, 17 Maret 2025) Demografi 17/03/2025, 21:35 WIB

Prakiraan Cuaca Esok Hari di Merangin, Hari Ini Akan Hujan Petir Demografi 17/03/2025, 21:28 WIB

PDRB ADHK Sektor Transportasi dan Pergudangan Periode 2013-2023 Teknologi & Telekomunikasi 17/03/2025, 20:34 WIB

Data Populer

Lihat Semua

Harga Rendah, Masalah Utama Petani dalam Memasarkan Produk

Harga Rendah, Masalah Utama Petani dalam Memasarkan Produk

Tags

Data Terkait

Lapangan Kerja RI yang Menyerap Pekerja Terbanyak pada 2024

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur pada 2023

Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Naik, Ini Pembagiannya

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Pohuwato pada 2023

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Magetan pada 2023

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Batang pada 2023

Data Stories Terkini

Data Populer

Harga Tembaga Pagi Hari Diperdagangkan US$4,88 /Pon (Minggu, 16 Maret 2025)

Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp. 16.144,6 per Dolar AS (Selasa, 07 Januari 2025)

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Pagi Hari Diperdagangkan US$16.655 /Ton (Jumat, 14 Maret 2025)

Harga Gas Alam Dunia Sore Hari Diperdagangkan US$4,12 /Mmbtu (Senin, 17 Maret 2025)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan - Us Wheat Futures Naik Menuju Level 563.13 Bushel (Senin, 17 Maret 2025)

Harga Rendah, Masalah Utama Petani dalam Memasarkan Produk

Harga Rendah, Masalah Utama Petani dalam Memasarkan Produk

Tags

Data Terkait

Lapangan Kerja RI yang Menyerap Pekerja Terbanyak pada 2024

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur pada 2023

Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Naik, Ini Pembagiannya

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Pohuwato pada 2023

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Magetan pada 2023

Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Batang pada 2023

Data Stories Terkini

Topik Trending

Data Populer

Harga Tembaga Pagi Hari Diperdagangkan US$4,88 /Pon (Minggu, 16 Maret 2025)

Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp. 16.144,6 per Dolar AS (Selasa, 07 Januari 2025)

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Pagi Hari Diperdagangkan US$16.655 /Ton (Jumat, 14 Maret 2025)

Harga Gas Alam Dunia Sore Hari Diperdagangkan US$4,12 /Mmbtu (Senin, 17 Maret 2025)

Harga Gandum Kontrak Tiga Bulan - Us Wheat Futures Naik Menuju Level 563.13 Bushel (Senin, 17 Maret 2025)