Hasil survei JakPat menunjukkan, terdapat 54% dari total responden yang belanja produk fesyen tahun ini.
Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 64% di antaranya belanja produk fesyen melalui toko resmi di e-commerce.
Lalu 46% responden memilih belanja lewat reseller di e-commerce dan 27% responden melalui akun Tiktok Shop resmi milik suatu merek pakaian.
"Shopee menjadi e-commerce yang paling banyak digunakan untuk belanja online produk fesyen," tulis JakPat dalam laporan bertajuk Fashion Buying: The Present and the Future.
Dari kelompok yang belanja produk fesyen lewat e-commerce, sebanyak 88% menggunakan platform Shopee, 45% Tokopedia, dan 44% menggunakan TikTok Shop.
Selain itu, ada pula masyarakat yang beli produk fesyen di department store (25%), pasar atau kios baju (21%), toko di mall (21%), dan toko biasa (20%).
Survei Jakpat ini melibatkan total 1.168 responden, lalu dikerucutkan menjadi 632 responden yang mengaku belanja produk fesyen tahun ini.
Responden berada di Pulau Jawa non-Jabodetabek (49%), Jabodetabek (33%), dan luar Pulau Jawa (18%). Responden didominasi oleh generasi milenial sebanyak 53% dan gen Z 47%.
Survei dilakukan secara online melalui aplikasi Jakpat pada 23-24 Oktober 2024 dengan margin error di bawah 5%.
(Baca: 10 Perusahaan Fesyen Paling Mahal di Dunia 2024, Mayoritas dari Prancis)