Elektabiltas nama Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai calon presiden (Capres) masih tertinggal dibandingkan dengan lawan kuat lainnya seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ataupun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal ini dari temuan dari hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Agustus 2022.
Dengan simulasi tertutup 3 nama (jika Capres dari PDIP Puan Maharani, bukan Ganjar Pranowo), Prabowo Subianto unggul dengan meraih dukungan 40,2% suara responden. Adapun Anies Baswedan meraih 27,5% suara responden dan Puan Maharani hanya meraih dukungan 7,85% suara. Sedangkan, responden yang tidak menjawab (TJ) dan yang tidak tahu (TT) mencapai 24,5%.
Dalam simulasi Top of Mind (terbuka) elektabilitas Puan Maharani hanya meraih dukungan 0,7% suara responden. Raihan suara tersebut elum mampu bersaing dengan calon-calon kuat lainnya, seperti nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (17,6%), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (12,6%), maupun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (9,1%).
Sementara dengan simulasi tertutup 11 nama, nama Puan Maharani hanya meraih dukungan 2%. Angka tersebut juga jauh tertinggal dibandingkan dengan calon lainnya seperti Ganjar Pranowo yang meraih (27,1%) suara responden, Prabowo Subianto (19%) maupun Anies Baswedan (15,6%).
Untuk mendongkrak elektabilitas, Puan Maharani telah melakukan kunjungan safari politik bertemu dengan tokoh politik lainnya, seperti Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
SMRC melakukan survei nasional pada 5-13 Agustus 2022 dengan melibatkan 1.220 responden yang tersebar di 34 provinsi. Pengumpulan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of errors +/- 3,1% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: SMRC: Potensi PDIP Menangi Pilpres 2024 Besar Bila Calonkan Ganjar Pranowo)