Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani mulai melakukan safari politik. Langkah ini untuk mendongkrak elektabilitas Puan sebagai calon presiden (Capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Puan Maharani masih relatif rendah seperti terlihat pada grafik. Dibandingkan dengan beberapa Capres lainnya seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, atau Anies Baswedan, elektabilitas Puan masih jauh tertinggal.
Dalam simulasi 19 nama semi terbuka dalam survei nasional LSI yang berlangsung pada 13-21 Agustus 2022, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo paling banyak disebut responden, yakni mencapai 24,5% suara. Diikuti nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 21,3% dan Anies Baswedan sebesar 19,23% suara.
Sedangkan, elektabilitas Puan Maharani hanya sebesar 1,3% suara. Capaian tersebut di bawah nama Menteri BUMN Erick Thohir yang meraih 1,7% suara dan berada di atas nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dengan data tersebut, Puan Maharani butuh kerja ekstra keras agar semakin dikenal oleh masyarakat sehingga dapat bersaing dengan capres lainnya untuk dapat berada di posisi atas. Seperti diketahui, PDIP merupakan satu-satunya partai politik yang telah memiliki tiket untuk dapat mengusung capres sendiri tanpa harus berkoalisi.
Sebagai informasi, Puan Maharani yang juga menjabat Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDI Perjuangan telah melakukan kunjungan politik ke Ketua Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh di Jakarta, Senin (22/8/2022). Puan juga telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Minggu (4/9/2022).
(Baca: Elektabilitas Capres Ganjar Pranowo Tertinggi Versi LSI di Agustus 2022)