Menurut data United States Geological Survey (USGS), volume cadangan bauksit secara global mencapai 30 miliar metrik ton kering pada 2023.
Cadangan terbesar berada di Guinea yakni 7,4 miliar metrik ton kering, setara 25% dari total cadangan global.
(Baca: 6 Jenis Mineral Paling Dibutuhkan untuk Transisi Energi)
Negara lain yang cadangan bauksitnya masuk jajaran top global adalah Vietnam (19%), Australia (12%), Brasil (9%), Jamaika (7%), dan Indonesia (3%).
Berikutnya ada China (2%), India (2%), Rusia (2%), Arab Saudi (0,6%), Kazakhstan (0,5%), Turki (0,2%), dan Amerika Serikat (0,1%) dengan volume seperti terlihat pada grafik.
Indonesia, sebagai negara pemilik cadangan bauksit terbesar ke-6 di dunia, telah melarang ekspor bijih bauksit mentah sejak Juni 2023.
Kebijakan tersebut bertujuan mendorong hilirisasi atau pengolahan bauksit di dalam negeri, supaya nilai tambahnya bagi perekonomian nasional meningkat.
Namun, perwujudan hilirisasinya belum optimal. Hal ini terlihat dari kinerja ekspor industri pengolahan bauksit Indonesia yang melemah pada 2023.
(Baca: Volume dan Nilai Ekspor Industri Bauksit Indonesia 2013-2023)