Amerika Serikat (AS) merupakan pemasok utama impor kedelai Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, impor kedelai dari AS mencapai 1,37 juta ton senilai US$955,3 juta sepanjang periode Januari-Agustus 2022.
Volume impor kedelai dari Negeri Paman Sam tersebut porsinya mencapai 81,72% dari total impor gandum nasional seberat 1,68 juta ton sepanjang Januari-Agustus tahun ini.
Impor gandum terbesar Indonesia berikutnya dari Kanada dengan volume mencapai 242 ribu ton senilai US$153,87 juta dalam 8 bulan pertama tahun ini. Lalu, dari Brasil dan Argentina dengan volume masing-masing 41,7 ribu dan 19,36 ribu ton.
Kemudian impor kedelai dari Malaysia sebanyak 2,74 ribu ton dengan nilai US$1,5 juta, dan dari negara lainnya sebanyak 895 ton dengan nilai US$611,74 ribu.
Sebagai informasi, salah satu bahan baku makanan tradisional Indonesia, yakni tahu dan tempe berasal dari kedelai. Guna memenuhi kebutuhan domestik pemerintah setiap tahunnya, pemerintah selalu impor kedelai dalam jumlah yang besar agar tidak terjadi kelangkaan bahan baku untuk tempe dan tahu karena belum dapat dipenuhi oleh produk domestik.
(Baca: RI Doyan Impor Kedelai, Jokowi Instruksi Genjot Produksinya)