Tertekannya saham-saham di bursa Asia terimbas jatuhnya bursa saham New York memicu kembali penurunan Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia. Pada perdagangan, Kamis (11/10) IHSG ditutup turun 117,85 poin (2,02%) dari penutupan sehari sebelumnya seiring terjadinya net jual bersih investor asing yang mencapai Rp 1,19 triliun. Penurunan ini merupakan yang terburuk dalam 25 hari perdagangan terakhir, baik secara poin maupun persen.
Dibanding posisi akhir 2017, indeks saham bursa Jakarta telah menyusut 10,27% dan terkoreksi 14,75% dari level tertingginya tahun ini yang dicapai pada 19 Februari di posisi 6.689,29. Sepanjang Oktober investor asing telah melakukan penjualan bersih Rp 5,28 triliun. Alhasil, sepanjang tahun ini (YTD) investor asing mencatat penjualan bersih lebih dari Rp 56 triliun.
Naiknya imbal hasil obligasi (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) hingga di atas 3% membuat harga-harga saham di bursa Wall Street berguguran. Indeks Dow Jones pada perdagangan, Rabu waktu setempat anjlok 831,83 poin (3,15%) dari penutupan sehari sebelumnya. Jatuhnya bursa Amerika ditambah dari faktor internal seperti melemahnya nilai tukar rupiah dan kekhawatiran makin melebarnya defisit perdagangan membuat investor asing kembali melepas portofolionya dari bursa Jakarta.