Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,77% menjadi 7.079,56 pada penutupan perdagangan Rabu (15/1/2025).
Hal ini terjadi setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan BI-rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% pada Januari 2025.
"Keputusan ini konsisten dengan rendahnya inflasi pada 2025 dan 2026 yang tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, dilansir dari Katadata, Rabu (15/1/2025).
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, 9 dari 11 sektor saham menguat hari ini. Sektor keuangan memimpin dengan kenaikan 3,12%, diikuti sektor properti dan sektor barang konsumen non-primer yang masing-masing naik 2,63% dan 1,29%.
Sementara dua sektor lainnya melemah, yakni sektor barang baku dan sektor industri yang masing-masing terkoreksi 0,55% dan 0,18%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,38 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 19,07 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp10,76 triliun.
Sebanyak 330 saham ditutup menguat hari ini, lalu 264 saham melemah, dan 211 saham stagnan.
Emiten top gainer hari ini adalah DOOH yang terbang 35%, diikuti INTD dan KJEN yang masing-masing naik 27,27% dan 27,03%.
Di sisi lain, emiten berkode SMIL menjadi top loser setelah ambles 29,81%, disusul BRRC dan GPSO yang masing-masing terkoreksi 25% dan 24,87%.
Berbeda dengan IHSG, mayoritas bursa kawasan Asia sore ini parkir di zona merah. Indeks Nikkei turun 0,08% ke 38.444,58; indeks Strait Times turun 0,43% ke 3.772,58; indeks Shanghai turun 0,43% ke 3,227,12; sedangkan indeks Hang Seng naik 0,34% ke 19.286,07.
(Baca: IHSG Ditutup Melemah, Tinggalkan Level 7.000 (Selasa, 14 Januari 2025))