Sepanjang 2022, rata-rata nilai transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp14,8 triliun per hari.
Hal ini tercatat dalam laporan Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SSKI) yang dirilis Bank Indonesia (BI) akhir Januari 2023.
Menurut laporan tersebut, rata-rata nilai transaksi saham harian di BEI pada 2022 meningkat sekitar 10% dibanding 2021.
Jika dibandingkan dengan 2015, rata-rata nilainya bahkan sudah naik 157% sekaligus menjadi rekor tertinggi baru seperti terlihat pada grafik.
Peningkatan nilai transaksi ini terjadi seiring dengan terus bertambahnya jumlah investor di bursa dalam negeri.
Menurut data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada 2017 baru ada sekitar 628 ribu akun investor saham dan surat berharga lainnya di BEI. Kemudian angkanya terus naik hingga mencapai 4,4 juta akun pada akhir 2022.
Sampai Januari 2023 lebih dari separuh investor pasar modal di Indonesia adalah laki-laki (63%), sedangkan perempuannya lebih sedikit (37%).
Sebagian besar investor berstatus sebagai karyawan swasta, PNS, dan guru (32%), pelajar (27%), pengusaha (14%), serta ibu rumah tangga (6%).
Mayoritas investor berada di Pulau Jawa (69%) dan Sumatra (16%), kemudian sebagian kecil sisanya (15%) tersebar di pulau-pulau lainnya.
Adapun sepanjang 2022 ada 59 perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di BEI.
Jika ditotalkan, sampai akhir tahun lalu sudah ada lebih dari 800 emiten di BEI, naik drastis dibanding 2017 yang emitennya baru sekitar 500.
(Baca: Awal 2023, Ada 833 Emiten di Bursa Efek Indonesia)