Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bank Indonesia (BI), sampai Januari 2023 ada 833 perusahaan yang melantai di bursa saham dalam negeri.
Sebelumnya, pada akhir 2022 emiten yang memperdagangkan sahamnya di BEI masih berjumlah 825 entitas.
Kemudian pada 1-11 Januari 2023 ada penambahan 8 emiten baru, yaitu:
- PT Lavender Bina Cendikia Tbk
- PT Hatten Bali Tbk
- PT Cakra Buana Resources Energi Tbk
- PT Sunindo Pratama Tbk
- PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk
- PT Citra Buana Prasida Tbk
- PT Data Sinergitama Jaya Tbk
- PT Mitra Tirta Buwana Tbk.
(Baca: Sudah IPO, Ini Kinerja Perusahaan Cap Tikus 1978 dan Hatten Wines)
Bukan hanya emitennya yang bertambah, jumlah investor di pasar modal Indonesia juga terus meningkat.
Menurut PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sampai 28 Desember 2022 sudah ada 10,3 juta investor pasar modal domestik, meningkat 37,53% dibanding akhir 2021.
Jumlah tersebut terdiri dari investor pemilik saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan jenis efek lain yang tercatat di KSEI, dengan komposisi sebagai berikut:
- 4,44 juta investor memiliki aset saham, surat utang dan efek lainnya
- 9,59 juta investor memiliki aset reksa dana
- 830 ribu investor memiliki aset SBN
"Pertumbuhan jumlah investor di wilayah timur, yaitu Papua dan Maluku, mengalami pertumbuhan sekitar 40% dan menjadi pertumbuhan tertinggi dibandingkan wilayah lainnya," kata KSEI dalam siaran persnya, Kamis (29/12/2022).
(Baca: Melongok Saham E-Commerce Awal 2023, Siapa Terkuat?)