Informasi yang disebarkan The Straits Times, ada 327 kasus infeksi human metapneumovirus (HMPV) yang tersebar di Malaysia pada 2024. Angka ini naik 45% dari 2023 yang sebesar 225 kasus.
Diketahui, infeksi saluran pernapasan itu merebak di China. The Straits Times menyebut, sejumlah provinsi di China Utara baru-baru ini mengalami peningkatan kasus HMPV yang menyasar usia di bawah 14 tahun.
Menteri Kesehatan Malaysia mengatakan, HMPV bukanlah penyakit baru. Mereka yang terkena virus yang ditemukan sejak 2001 ini kerap mengalami gejala yang mirip dengan flu biasa, tetapi memang bisa lebih parah dan mengarah pada bronkitis atau pneumonia.
Pemerintah Malaysia mengimbau masyarakatnya untuk tetap waspada, terlebih infeksi saluran pernapasan ini akan terus ada di tengah masyarakat.
Masyarakat disarankan untuk sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menutup mulut serta hidung saat batuk dan bersin.
“Masyarakat diimbau untuk secara proaktif menjaga kesehatan dan mencegah penularan kepada orang lain, terutama di tempat tertutup dan ramai,” kata Menteri Kesehatan Malaysia dalam pernyataannya yang dikutip The Straits Times pada Sabtu (4/1/2025). “Ini termasuk mereka yang berencana bepergian ke negara-negara berisiko,” imbuhnya.
(Baca juga: 10 Negara dengan Kasus Kolera Tertinggi Global 2024)
Kasus ini belum ditemui di Indonesia, berdasarkan klaim pemerintah. Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Widyawati, mengingatkan masyarakat menjalani langkah preventif, seperti menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker di tempat umum dapat membantu mengurangi risiko tertular penyakit menular.
“Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Meski begitu, kami mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini penting untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan berbagai virus yang berpotensi mengancam kesehatan,” kata Widyawati dalam keterangan di laman Kemenkes, Sabtu (4/1/2025).
Pemerintah Indonesia juga terus memantau perkembangan situasi wabah HMPV di China dan negara-negara lain. Langkah antisipasi dilakukan melalui peningkatan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara, termasuk pengawasan kekarantinaan kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala influenza like illness (ILI).
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah preventif yang efektif. Upaya ini dilakukan agar virus ini tidak masuk ke Indonesia,” kata Widyawati.
(Baca juga: Masalah Kesehatan yang Paling Dikhawatirkan Warga Dunia pada 2024)