Indonesia masih kekurangan banyak dokter spesialis. Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono.
"Banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang masih kekurangan tenaga kesehatan. Dibutuhkan waktu sekitar 7 sampai 36 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di jejaring layanan rujukan," kata Wamenkes Dante dalam siaran persnya, Senin (5/12/2022).
Menurut data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), per 6 Desember 2022 baru ada sekitar 54,1 ribu dokter spesialis di dalam negeri.
Angka tersebut mencakup seluruh dokter dari 47 kelompok spesialisasi, mulai dari spesialis anak (Sp.A), spesialis bedah (Sp.B), sampai kelompok spesialis gigi seperti spesialis ortodonti (Sp.Ort) dan odontologi forensik (Sp.OF).
Saat ini 10 provinsi yang memiliki dokter spesialis paling banyak adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Utara, Banten, Sulawesi Selatan, DI Yogyakarta, Bali, dan Sumatra Selatan.
Sedangkan 10 provinsi dengan dokter spesialis paling sedikit adalah Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Kalimantan Utara, Gorontalo, Maluku, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis, Kemenkes berencana menambah kuota dan jumlah program studi di fakultas kedokteran, serta melakukan program pengampuan Rumah Sakit (RS) Pendidikan.
"Skema ini disebut juga dengan Academic-Based Health System (AHS), RS didorong agar tidak hanya berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga dalam bidang pendidikan dan penelitian," kata Wamenkes Dante.
"Nantinya akan kita bentuk sistem RS online untuk meningkatkan sistem integrasi dan interoperabilitas antar-rumah sakit, sehingga RS Pendidikan yang sudah ada bisa mengampu RS lainnya," lanjutnya.
"Totalnya nanti akan ada 420 RS Pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, harapannya ini mampu memberikan layanan kesehatan yang memadai, sekaligus bisa menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu," pungkas Wamenkes.
(Baca: Berminat Kuliah Kedokteran di UGM? Simak Rincian Biayanya)