Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, membahas permasalahan yang dihadapi pekerja migran Indonesia.
Hal ini ia bahas dalam acara Debat Pilpres 2024 seri kelima bertema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024).
Dalam sesi tanya-jawab, moderator bertanya ke Ganjar tentang bagaimana strategi dalam menjamin keselamatan pekerja migran Indonesia.
Kemudian Ganjar menjawab bahwa perangkat negara seperti Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kementerian Ketenagakerjaan, dan pemerintah daerah berperan untuk menjamin keselamatan kelompok pekerja tersebut.
"Masalah-masalah yang mereka (pekerja migran) hadapi, mulai dari mereka berangkat, legalitasnya mesti beres. Mulai mereka berangkat, kita harus sudah tahu skill-nya, apa yang ada di dalam kontrak kerja, kita pastikan semuanya," kata Ganjar.
"Dari kementerian dan lembaga yang ada, kontrol harus dilakukan agar bisa melindungi segenap bangsa Indonesia dan segenap tumpah darah warganya di manapun," ujarnya.
Adapun menurut data BP2MI, sepanjang 2023 terdapat 1.999 pengaduan pekerja migran Indonesia.
Kasus paling banyak adalah pekerja migran Indonesia yang ingin pulang, yakni 521 pengaduan.
Kemudian ada 318 pengaduan terkait pekerja migran yang gagal berangkat, 201 pengaduan terkait biaya penempatan yang melebihi struktur biaya, serta 121 pengaduan terkait penipuan peluang kerja.
Ada pula pengaduan-pengaduan lain yang masalahnya sangat beragam, seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Korban TPPO Tembus 2.840 Orang per November 2023)