Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan, berat ekspor rumput laut Indonesia tercatat bergejolak selama 2018 hingga 2024.
Pada 2018, volumenya mencapai 212,96 ribu ton. Volumenya turun 1,74% menjadi 209,24 ribu ton pada 2019.
Volume rumput laut ambruk lagi hingga 6,53% menjadi 195,57 ribu ton pada 2020.
Namun volume ekspornya tercatat melonjak tahun-tahun berikutnya. Tercatat, pada 2021 sebesar 225,61 ribu ton dan pada 2022 sebesar 253,68 ribu ton.
Bobot ekspor pada 2023 mencapai 265,84 ribu ton. Volume ini menjadi yang tertinggi selama tujuh tahun terakhir.
(Baca juga: Indonesia Ekspor Rumput Laut, China Pelanggan Utama)
Adapun data sementara pada 2024 mencapai 120,34 ribu ton.
Berikut rincian berat ekspor rumput laut Indonesia pada 2018-2024:
- 2018: 212.961,52 ton
- 2019: 209.241,3 ton
- 2020: 195.573,6 ton
- 2021: 225612,16 ton
- 2022: 253.680,06 ton
- 2023: 265.843,76 ton
- 2024 (sementara): 120.347,13 ton.
Berikut rincian nilai ekspor rumput laut Indonesia pada 2018-2024:
- 2018: US$291.837,23
- 2019: US$324.849,98
- 2020: US$279.582,59
- 2021: US$345.114,33
- 2022: US$600.356,45
- 2023: US$433.715,44
- 2024 (sementara): US$162.375,53.
(Baca juga: Tren Volume Ekspor Cumi, Sotong, Gurita Indonesia 2018-2024)