Banyak Guru Kerja Sampingan, Ada yang Jadi Driver Ojol

INFOGRAFIK
Penulis
Nabilah Muhamad 24/06/2024 10:49 WIB

  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) dan Dompet Dhuafa menggelar survei terkait kesejahteraan guru di Indonesia pada Mei 2024.

Mereka pun menemukan, dari 403 sampel guru yang disurvei, lebih dari separuh atau 55,8% di antaranya memiliki pekerjaan sampingan.


Di kelompok guru yang bekerja sampingan ini, mayoritas atau 39,1% mencari pendapatan tambahan dengan mengajar di lembaga bimbingan belajar (bimbel) atau les privat.

Kemudian ada 29,3% yang melakoni profesi guru sambil berdagang, 12,8% sambil bertani, dan 4,4% sambil menjadi buruh.

Ada pula 4% yang mencari penghasilan tambahan dengan menjadi kreator konten, 3,1% pengemudi ojek online (ojol), 1,3% penceramah, dan 0,8% penulis.

Kendati begitu, pendapatan ekstra para guru yang menyambi ini tidak signifikan.

"Mayoritas guru yang memiliki sampingan tersebut hanya mendapat kurang dari Rp500 ribu per bulan," kata peneliti IDEAS Muhammad Anwar dalam siaran pers yang diterima Databoks, Selasa (21/5/2024).

IDEAS dan Dompet Dhuafa menggelar survei ini pada pekan pertama Mei 2024 dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.

Survei dilakukan secara online dengan melibatkan 403 responden guru yang tersebar di 25 provinsi. Responden di Pulau Jawa berjumlah 291 orang dan luar Jawa 112 orang.

Respondennya ada yang berstatus guru PNS 123 orang, guru tetap yayasan 118 orang, guru honorer atau kontrak 117 orang, dan guru PPPK 45 orang.

(Baca: 20,5% Guru Honorer Diupah Kurang dari Rp500 Ribu per Bulan)