Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), aset pemerintah mencapai Rp 11,09 kuadriliun pada 2020. Nilai tersebut tumbuh 6,03% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 10,5 kuadriliun. Aset pemerintah tahun lalu setara pula dengan 7,7 kali dari aset PT Bank Mandiri Tbk. yang mencapai Rp 1,43 kuadriliun di akhir 2020.
Aset pemerintah terbesar berupa aset tetap mencapai Rp 5,98 kuadriliun pada tahun lalu, tumbuh 0,44% dibandingkan pada 2019 yang senilai Rp 5,95 kuadriliun. Rincian aset tetap tersebut antara lain dalam bentuk tanah Rp 4,53 kuadriliun; jalan, irigasi, dan jaringan Rp 940,89 triliun; serta peralatan dan mesin Rp 707,97 triliun.
Aset pemerintah yang berupa investasi jangka panjang mencapai Rp 3,17 kuadriliun pada 2020, naik 5,73% dari tahun sebelumnya. Rinciannya, investasi jangka panjang permanen Rp 3,03 kuadriliun dan investasi jangka panjang non-permanen Rp 142,05 triliun.
Kemudian, aset pemerintah berupa aset lainnya (bersih) senilai Rp 1,23 kuadriliun pada 2020, tumbuh 26,56% dari tahun sebelumnya. Rinciannya berupa dana yang dibatasi penggunaannya Rp 365,37 triliun, kemitraan dengan pihak ketiga Rp 402,42 triliun, serta dana kelolaan Badan Layanan Umum (BLU) senilai Rp 34 triliun.
Sementara, aset pemerintah yang berupa aset lancar mencapai Rp 665,16 triliun. Rinciannya, kas setara kas sebesar Rp 256,9 triliun, piutang (bersih) Rp 126,7 triliun dan persedian Rp 160,54 triliun.
(Baca: Aset Milik Bank Swasta Nasional Terbesar di Indonesia pada 2020)