Kabupaten Intan Jaya merupakan kabupaten dengan ketahanan pangan terendah di Indonesia pada 2023.
Hal ini tercatat dalam laporan Indeks Ketahanan Pangan Tahun 2023 yang dirilis Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Bapanas mendefinisikan "ketahanan pangan" sebagai kondisi terpenuhinya pangan di level negara sampai perseorangan.
Kondisi itu tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, bermutu, aman, beragam, bergizi, merata, terjangkau, yang dapat mendukung masyarakat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Bapanas kemudian membuat Indeks Ketahanan Pangan (IKP) di 416 kabupaten Indonesia berdasarkan tiga pilar penilaian utama, yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan.
Hasil penilaiannya dirumuskan ke dalam skor berskala 0—100. Makin tinggi skornya, ketahanan pangan suatu kabupaten diasumsikan makin baik dengan sistem klasifikasi berikut:
- Sangat rentan: 0—41,52
- Rentan: >41,52—51,42
- Agak rentan: >51,42—59,58
- Agak tahan: >59,58—67,75
- Tahan: >67,75—75,68
- Sangat tahan: >75,68—100
Dengan metode tersebut, pada 2023 terdapat 235 kabupaten di Indonesia yang ketahanan pangannya masuk kategori "sangat tahan", 77 kabupaten "tahan", dan 37 kabupaten "agak tahan".
Ada pula 29 kabupaten yang tergolong "agak rentan", 17 kabupaten "rentan", dan 21 kabupaten "sangat rentan".
Berikut daftar 10 kabupaten dengan skor IKP terendah di Indonesia pada 2023:
- Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah: 14,54 (Sangat rentan)
- Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan: 17,63 (Sangat rentan)
- Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan: 20,06 (Sangat rentan)
- Kabupaten Puncak, Papua Tengah: 20,1 (Sangat rentan)
- Kabupaten Paniai, Papua Tengah: 21,52 (Sangat rentan)
- Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan: 21,6 (Sangat rentan)
- Kabupaten Deiyai, Papua Tengah: 21,93 (Sangat rentan)
- Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan: 21,95 (Sangat rentan)
- Kabupaten Mamberamo Raya, Papua: 22,51 (Sangat rentan)
- Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan: 23 (Sangat rentan)
(Baca: Indeks Ketahanan Pangan Provinsi Indonesia 2023)