Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Lhokseumawe, pada 2023 mencapai Rp11,17 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,21% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp10,28 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,8%.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Balangan Menurut Sektor pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 193,95 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp56.600 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 183.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor di Kota Lhokseumawe pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp2,56 jutajuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 9,44% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,18 jutajuta.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kota Lhokseumawe ini adalah sektor industri pengolahan tumbuh 1,35% menjadi Rp2,02 jutajuta, kemudian PDRB sektor konstruksi yang kali ini pertumbuhan negatif -0,04% menjadi Rp1,49 jutajuta.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Muna Barat Menurut Sektor pada 2023)
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah pertanian, kehutanan dan perikanan dengan PDRB Rp1,03 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kota Lhokseumawe pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Lhokseumawe ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 23,41%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.