Pada Rabu (12/6/2024), Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan laju inflasi tahunan AS bulan Mei 2024 mencapai 3,3% (year-on-year/yoy).
Kendati sedikit melandai dibanding April 2024, laju inflasi AS masih persisten di kisaran 3% sejak Juni 2023 seperti terlihat pada grafik.
Tak lama setelah pengumuman tersebut, bank sentral AS atau The Fed menyatakan kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25—5,5% pada Juni 2024.
Ini merupakan kebijakan penahanan suku bunga yang ke-12 kalinya sejak Juli 2023, seperti terlihat pada grafik.
Adapun kebijakan ini diambil karena laju inflasi AS masih jauh dari target 2% (yoy).
"Komite tidak berekspektasi bahwa menurunkan kisaran [suku bunga acuan] adalah langkah yang tepat, sampai ada keyakinan lebih kuat bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2 persen," kata Komite The Fed dalam siaran pers, Rabu (12/6/2024).
"Selain itu, Komite akan terus mengurangi kepemilikan treasury, surat utang, serta mortgage-backed securities. Komite sangat berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke sasaran 2 persen," ujar mereka.
(Baca: Harga Emas Dunia Makin Tinggi, Tembus Rekor pada Mei 2024)