Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mencatat korban sipil akibat perang di Ukraina sudah mencapai 1.123 orang per 5 Maret 2022 waktu setempat.
OHCHR menghitung jumlah korban ini sejak Rusia pertama kali mengumumkan serangannya ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
OHCHR mengungkapkan ada 364 warga sipil yang meninggal, terdiri dari 74 laki-laki, 42 perempuan, 8 anak laki-laki, 4 anak perempuan, serta 13 anak dan 223 orang dewasa yang jenis kelaminnya belum diketahui.
Sementara itu, 759 warga ditemukan luka-luka. Jumlah ini terdiri dari 67 laki-laki, 48 perempuan, 2 anak laki-laki, 11 anak perempuan, serta 28 anak dan 603 orang dewasa yang jenis kelaminnya belum diketahui.
Daerah Donetsk dan Luhansk menjadi daerah dengan jumlah korban sipil terbanyak, yaitu 503 orang dengan rincian 88 meninggal dan 415 luka-luka. Kedua daerah ini berbatasan langsung dengan Ukraina dan Rusia.
OHCHR menemukan mayoritas korban terkena ledakan dari artileri berat, sistem peluncur roket, misil, serta serangan udara.
Menurut OHCHR, jumlah korban yang sebenarnya bisa jauh lebih besar dari data yang ada. Hingga saat ini OHCHR mengaku mengalami keterlambatan dalam pengumpulan data serta kesulitan memverifikasi korban.
(Baca Juga: PBB: Ada 752 Warga Sipil Ukraina yang Menjadi Korban Invasi, 43 Anak-anak)