Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) melaporkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp3,7 triliun pada 2023. Nilainya naik 48% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Nilai tersebut berasal dari realisasi treasury sebesar Rp2,5 triliun dan properti Rp1,2 triliun.
Secara keseluruhan, LMAN mengklaim telah mengelola 302 aset pada tahun lalu. Ini terdiri dari 1 unit Kilang LNG Arun, 1 unit Kilang LNG Badak, 151 unit apartemen, 105 ruko/gudang, 16 gedung, 20 tanah, dan 8 rumah.
Basuki Purwadi sebagai Direktur Utama LMAN menjelaskan, jumlah aset yang telah teroptimalisasi (financial closing) hingga akhir 2023 sebanyak 115 aset. Rinciannya, terdapat 52 unit apartemen dan 63 aset dalam bentuk non-apartemen.
Di samping itu, LMAN juga melakukan penghematan biaya atau cost saving sebesar Rp111 miliar. Dana itu terhimpun dari pengelolaan aset LMAN yang digunakan untuk mendukung kegiatan kementerian/lembaga pemerintahan.
Aset LMAN juga digunakan untuk kegiatan sejumlah mitra tertentu tanpa memungut biaya, seperti untuk UMKM dan lainnya. Melalui kegiatan tersebut, LMAN mendukung multiplier effect untuk manfaat sosial ekonomi yang telah dikuantifikasi mencapai Rp51 miliar pada 2023.
"Jadi, total ada Rp3,7 triliun untuk PNBP, Rp11 miliar untuk cost saving, dan Rp51 miliar untuk manfaat sosial ekonominya," kata Basuki.
(Baca juga: Pendapatan Negara Tembus Rp2.700 Triliun pada 2023, Mayoritas dari Pajak)