Bayi dikatakan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif jika pada usia 0–5 bulan hanya diberikan ASI saja sebagai makanan/minuman sehari-hari.
Menurut Kementerian Kesehatan, pemberian ASI eksklusif bisa melindungi bayi dari berbagai penyakit, bermanfaat untuk perkembangan otak dan fisik bayi, dan dapat mengurangi risiko alergi dan penyakit kronis.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024 baru ada 74,73% bayi usia 0-5 bulan di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif.
Jika dipecah berdasarkan status ibu, proporsi pemberian ASI eksklusif lebih tinggi di kelompok ibu yang tidak bekerja, yaitu 76,06%.
Sedangkan bayi usia 0-5 bulan yang mendapat ASI eksklusif di kelompok ibu bekerja sedikit lebih rendah, yaitu 72,89%.
Proporsinya lebih rendah lagi di kelompok ibu kandung yang tidak tinggal bersama anaknya, yakni hanya 50,78%.
"Keberadaan ibu kandung dalam rumah tangga memiliki kontribusi terhadap capaian ASI eksklusif," tulis BPS dalam laporan Profil Anak Usia Dini 2024.
(Baca: Susu Formula Lebih Umum Dikonsumsi Anak Orang Kaya)