Data yang dikoleksi Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, angka buta aksara di Indonesia mencapai 3,05% dari total penduduk berusia di atas 10 tahun pada 2024.
Menurut jenis kelamin, angka buta aksara lebih tinggi dialami oleh perempuan, sebesar 3,97% pada 2024. Sementara laki-laki sebesar 2,13%.
Berdasarkan sebaran wilayah, angka buta aksara tertinggi ada di Papua Pegunungan, sebesar 27,47% dari total penduduknya.
Rincian persentase buta aksara di provinsi hasil pemekaran itu adalah 29,58% perempuan dan 25,55% laki-laki.
Kedua tertinggi masih ditempati kawasan Bumi Cendrawasih, yakni Papua Tengah, sebesar 14,97%.
Sama seperti Papua Pegunungan, angka buta aksara di Papua Tengah paling banyak terjadi pada perempuan, yakni 16,45%. Sedangkan laki-lakinya sebesar 13,63%.
Ketiga ada Nusa Tenggara Barat dengan proporsi 9,17%. Adapun detailnya, laki-laki sebesar 6,56% dan perempuan 11,69%.
Keempat dan kelima adalah Papua Selatan, 5,92% dan Jawa Timur, 5,45%.
Sementara provinsi dengan angka buta aksara terendah nasional adalah Sulawesi Utara (0,27%), DKI Jakarta (0,37%), dan Maluku (0,45%).
(Baca juga: Masih Ada 9,24% Penduduk Usia 45 Tahun ke Atas yang Buta Huruf pada 2021)