Masih Ada 9,24% Penduduk Usia 45 Tahun ke Atas yang Buta Huruf pada 2021

Layanan konsumen & Kesehatan

Premium

Viva Budy Kusnandar 28/12/2021 14:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Angka Buta Huruf Menurut Kelompok Umur (1994-2021)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Dapatkan lebih banyak konten Premium dan akses ke fitur-fitur khusus buat pelanggan.

Mulai dari

Rp50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Dapatkan akses instan ke artikel “Masih Ada 9,24% Penduduk Usia 45 Tahun ke Atas yang Buta Huruf pada 2021”.

Rp5.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Angka Buta Huruf Menurut Kelompok Umur (1994-2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Angka Buta Huruf (ABH) menunjukkan tren penuruan sejak 1994. Namun, Indonesia belum terbebas dari buta huruf. Masih ada sebagian penduduk yang tidak dapat membaca dan menulis kalimat sederhana dalam huruf latin, huruf arab, dan huruf lainnnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, masih ada 9,24% penduduk Indonesia berusia 45 tahun ke atas yang buta huruf pada 2021. Angka Buta Huruf (ABH) tersebut telah turun 26,82 persen poin dibandingkan dengan pada 1994 sebesar 36,06%. ABH penduduk usia 45 tahun ke atas sempat mencapai level tertingginya di 37,8% pada 1995.

ABH penduduk usia 15-45 tahun sebesar 0,73% pada tahun ini. Angka tersebut telah menyusut 6,17 persen poin dari posisi 1994 sebesar 6,9%.

Penduduk usia 15 tahun ke atas yang buta huruf sebesar 3,96% pada 2021. ABH tersebut turun 10,88 persen poin dibanding posisi 1994 sebesar 14,84%.

Dalam satu dekade terakhir, ABH penduduk usia 45 tahun ke atas telah turun 8,91 persen poin. Demikian pula ABH penduduk usia 15-45 tahun yang mengalami penurunan 1,58 persen poin, serta ABH penduduk usia 15 tahun ke atas menyusut 3,6 persen poin.

(Baca: Angka Buta Huruf Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Meningkat 0,01 persen poin pada 2021)

Editor : Annissa Mutia