Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Sabtu (6/7/2024) pukul 18.56 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 49 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, Visual letusan tidak teramati. Erupsi Gunung Semeru masih berlangsung saat laporan ini dibuat.
(Baca: Banjir dan Gempa, Risiko Bencana di Kawasan Inti IKN)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 6 Juli 2024 pukul 12.00-18.00 WIB menunjukkan terjadi 47 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 65-158 detik.
Kemudian, 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 8 milimeter dan lama gempa 53 detik serta 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15 milimeter s-p 14 detik dan lama gempa 40 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 1.471 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 646 kali letusan.
(Baca: Mayoritas Desa di Kawasan IKN Berisiko Banjir)