Menurut survei Populix, dari 530 orang pekerja dan pengusaha di Indonesia, 45% atau 238 orang di antaranya pernah menggunakan aplikasi berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
"Sebanyak 45% responden memanfaatkan aplikasi AI seperti ChatGPT untuk merampingkan proses kerja, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas melalui fitur dan template," kata tim Populix dalam laporan surveinya yang bertajuk Unveiling the Tech Revolution.
Di antara kelompok responden yang pernah menggunakan AI, mayoritas atau 75% menggunakan teknologi tersebut untuk mendukung pekerjaannya.
Ada pula 53% yang menggunakan aplikasi AI karena memiliki banyak templat, yakni format teks, gambar, pola, dan sebagainya yang bisa menjadi acuan dalam membuat sesuatu.
Kemudian 44% menggunakan aplikasi AI untuk mencari ide, dan 26% karena diperlukan oleh kantor, lembaga, atau kampus.
Survei tersebut juga menunjukkan, ChatGPT merupakan aplikasi AI yang paling populer di Indonesia, digunakan oleh 52% responden (dari kelompok yang pernah menggunakan AI).
Kemudian 29% menggunakan Copy.ai, 18% memakai Luminar AI, dan 15% memanfaatkan aplikasi Oracle. Ada pula 12% yang menggunakan Dall-e dan Lalal.ai, dan 11% memakai Outmatch untuk mendukung pekerjaannya.
Populix melakukan survei tersebut secara online pada April 2023 terhadap 530 responden pekerja dan pengusaha di Indonesia, dari total 1.014 responden yang terlibat. Proporsi responden tercatat seimbang yaitu perempuan dan laki-laki masing-masing 50%.
Mayoritas responden berada di Pulau Jawa (76%), diikuti Pulau Sumatra (14%), dan pulau-pulau lainnya (10%). Responden berasal dari kelompok usia 17-55 tahun, didominasi oleh kelompok usia 17-15 tahun (51%), dan usia 26-35 tahun (33%).
(Baca: Ini Sektor Industri yang Banyak Gunakan AI untuk Pengembangan Produk)