Laporan International Energy Agency (IEA) memperkirakan, nilai investasi energi global mencapai US$2,8 triliun pada 2023. Sebagian besar atau US$1,74 triliun di antaranya bakal diinvestasikan untuk energi bersih.
Nilai investasi itu mayoritas untuk energi terbarukan yaitu sebesar US$659 miliar. Jumlah itu setara 37,87% dari total nilai investasi energi bersih global tahun ini.
Kemudian, nilai investasi untuk efisiensi energi tercatat sebesar US$377 miliar. Lalu, nilai investasi untuk jaringan listrik cerdas atau grid sebesar US$331 miliar.
Selanjutnya, nilai investasi untuk kendaraan listrik mencapai US$129 miliar. Diikuti oleh penggunaan akhir lainnya US$118 miliar, nuklir US$63 miliar, penyimpanan baterai US$37 miliar, dan bahan bakar rendah emisi, pemanfaatan, serta penyimpanan penangkapan karbon US$26 miliar.
“Konsumen berinvestasi dalam penggunaan (energi) yang dialiri listrik. Permintaan mobil listrik sedang meledak dengan penjualannya diperkirakan melonjak lebih dari sepertiga tahun ini setelah memecahkan rekor pada 2022,” demikian dikutip dari laporan bertajuk World Energy Investment 2023.
Menurut IEA, tingginya investasi energi bersih dalam beberapa tahun terakhir didorong oleh berbagai faktor. Mulai dari peningkatan ekonomi, tidak stabilnya harga bahan bakar, serta peningkatan dukungan kebijakan terkait keamanan iklim dan energi di sejumlah negara seperti di Eropa, Jepang, dan Tiongkok.
“Momentum ini dipimpin oleh tenaga terbarukan dan kendaraan listrik, dengan kontribusi penting juga dari bidang lain seperti baterai, panas pompa dan tenaga nuklir,” ujar IEA dalam laporannya.
(Baca: Nilai Investasi Energi Bersih Global Meningkat Drastis Semenjak Pandemi Covid-19)