Badan Pusat Statisi (BPS) mencatat, skor Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Jawa Tengah sebesar 71,73 poin pada 2020. Nilai tersebut turun 0,45 poin dari tahun sebelumnya yang sebesar 72,18.
Skor IDG Jawa Tengah pada 2020 merupakan yang terendah sejak lima tahun terakhir. Artinya, peranan perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik di Jawa Tengah semakin menurun.
Skor IDG Jawa Tengah menunjukkan tren yang fluktuatif sejak 2015. Pada saat itu, skor IDG Jawa Tengah sebesar 74,80. Kemudian, selama dua tahun berturut-turut nilainya naik, tetapi kemudian menurun pada 2018 hingga 2020.
Penururan IDG di Jawa Tengah pada 2020 terjadi pada beberapa indikator pembentuknya. Indikator tersebut berupa keterlibatan perempuan di parlemen yang turun 0,9 poin dari 19,17% pada 2019 menjadi 18,80% pada 2020.
Indikator berikutnya adalah pendapatan perempuan yang turun 0.02 poin dari tahun sebelumnya menjadi 34,31% pada 2020. Di sisi lain, peran perempuan dalam dunia profesional meningkat 0,84 poin dari 49,36% pada 2019 menjadi 50,20% pada 2020.
IDG merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur terlaksananya keadilan dan kesetaraan gender berdasakan partisipasi politik dan ekonomi. Tiga indikator yang dipakai dalam IDG, antara lain keterlibatan di parlemen, partisipasi sebagai tenaga profesional, dan sumbangan dalam pendapatan pekerjaan.
(Baca: Indeks Pemberdayaan Gender Kalimantan Tengah Tertinggi di Indonesia pada 2020)