Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,72% pada kuartal III-2022 dibanding kuartal III-2021 (year-on-year/yoy).
"Pertumbuhan PDB dalam tiga bulan ketiga tahun ini dipicu oleh terjaganya daya beli kelompok masyarakat bawah karena adanya bantuan sosial dan subsidi energi. Demikian pula aktivitas kelompok masyarakat kelas menengah-atas khususnya untuk kebutuhan tersier," kata BPS dalam siaran persnya, Senin (7/11/2022).
Jika dirinci lagi, PDB komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 5,39% (yoy) pada kuartal III-2022 serta memberi kontribusi terbesar, yakni 50,3% terhadap pertumbuhan PDB nasional.
Komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga (LNPRT) tumbuh 6,09% (yoy). Pengeluaran LNPRT ini berkontribusi sebesar 1,15% terhadap PDB.
Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah pada kuartal III-2022 mengalami kontraksi 2,88% (yoy) dengan kontribusi 7,57%, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 4,96% (yoy) dengan kontribusi 28,55%, lalu komponen ekspor barang dan jasa tumbuh 21,64% (yoy) dengan kontribusi 26,23%.
Kemudian komponen dikurangi impor barang dan jasa tumbuh 22,98% (yoy) pada kuartal III-2022, dengan kontribusi sebesar 21,65% terhadap PDB nasional.
(Baca: Ditopang Subsidi, Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh 5,39% pada Kuartal III 2022)