Konsumsi rumah tangga berkontribusi paling besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dari sisi pengeluaran.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, konsumsi rumah tangga Indonesia mencapai Rp2,56 kuadriliun pada kuartal III-2022. Nilai tersebut berkontribusi sebesar 50,38% terhadap PDB nasional.
Aktivitas belanja meningkat pada kelompok masyarakat menengah atas khususnya untuk kebutuhan tersier. Daya beli kelompok masyarakat bawah terbantu oleh bantuan sosial dan subsidi energi.
“Dorongan konsumsi rumah tangga tercermin dari peningkatan mobilitas,” dalam rilis resmi BPS.
Menurut besaran PDB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,39% pada kuartal III-2022 dibanding kuartal III-2021 (year on year/y-on-y). Angka tersebut lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,51% (y-on-y).
Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, konsumsi rumah tangga kuartal III 2022 mengalami kontraksi sebesar 0,3% (quarter-on- quarter/q-to-q).
Secara akumulasi sepanjang periode triwulan III 2022, konsumsi rumah tangga berhasil tumbuh 5,08% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumya (cumulative on cumulative/c-on-c).
(Baca: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,72% (Y-on-Y) pada Triwulan III-2022)