Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, terdapat 163 petugas Pemilu 2024 yang meninggal selama 10 Februari-17 Maret 2024.
Menurut wilayahnya, Jawa Timur jadi provinsi dengan jumlah kematian petugas Pemilu 2024 tertinggi, yakni 31 orang. Disusul oleh Jawa Tengah sebanyak 29 orang.
Lalu 9 petugas pemilu meninggal dunia di Batam, 8 di Sulawesi Selatan dan 8 di DKI Jakarta. Sisanya, berasal dari daerah lain.
Berdasarkan usianya, petugas yang meninggal dunia lebih banyak berusia 41-50 tahun dan 51-80 tahun. Masing-masing proporsinya sebanyak 30% dari total petugas yang meninggal pada pemilu tahun ini.
Adapun berdasarkan jabatannya, petugas pemilu yang meninggal didominasi oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Perlindungan Masyarakat (Linmas), masing-masing sebanyak 81 orang dan 38 orang.
Kemenkes menyebut, penyebab terbesar kematian para petugas Pemilu 2024 ini adalah penyakit jantung yang menyerang 37 orang. Diikuti septic shock yang dialami 14 orang dan 40 penyebab kematian lainnya masih ditelusuri.
Selain itu, tercatat ada 15.829 petugas pemilu yang sakit dalam periode yang sama. Penyakit yang paling banyak dilaporkan adalah penyakit pada kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari.
Angka petugas meninggal tahun ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan Pemilu 2019 yang sebanyak 894 petugas. Sementara 5.175 petugas jatuh sakit, menurut data yang dilaporkan kembali pada Januari 2024.
(Baca: Naik Dua Kali Lipat, Ini Upah Petugas KPPS Pemilu 2024)