Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu (10/11/2024) pukul 05.28 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 98 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Erupsi Gunung Semeru masih berlangsung saat laporan ini dibuat.
(Baca: Hampir 5 Ribu Kejadian Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2023, Karhutla Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 10 November 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 102 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-23 milimeter dan lama gempa 60-150 detik.
Kemudian, 5 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-10 mm dan lama gempa 52-88 detik serta 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 40-51 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 4.999 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.004 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1.712 kali.
(Baca: Titik Panas Karhutla di Sumsel Bertambah pada Pertengahan Oktober 2023)