PT Pertamina akan mengucurkan dana US$ 700 juta atau setara Rp 9,4 triliun untuk Blok Mahakam mulai 2018. Investasi ini untuk mengebor sumur di blok tersebut agar produksinya tidak turun. Seperti diketahui, Blok Mahakam merupakan sumur yang sudah tua sehingga akan mengalami penurunan bila tidak dilakukan pengeboran baru untuk meningkatkan kapasitas.
Dalam laporan PT Pertamina Hulu Indonesia, produksi minyak dan kondensat Blok Mahakam pada 2017 turun menjadi 46.420 barel per day (bpd), padahal pada 2015 produksinya 69.908 bpd. Untuk 2018, produksi minyak dan kondensat akan kembali turun menjadi tinggal 36.168 bpd terdiri dari 25.717 bpd dari produksi base line dan 10.451 bpd dari produksi drilling and well intervention. Bahkan pada 2023, produksi minyak dari base line diperkirakan hanya tinggal 12.648 bpd.
Sejak 2015 Pertamina telah investasi di Blok Mahakam meskipun belum menjadi operator karena Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation sudah mengurangi pengeboran menjelang berakhirnya masa kontrak pada tahun ini. Hingga akhir 2017, perusahaan pelat merah tersebut akan melakukan pengeboran sumur 17 baru di Blok Mahakam untuk menjaga produksi mulai tahun depan.