Total kapasitas kilang produksi gas bumi cair atau elpiji (LPG) Indonesia pernah mencapai level tertinggi pada tahun 2012 sebesar 2,5 juta metrik ton (MT) kemudian melorot lagi menjadi 2 juta MT pada 2013.
Mengacu data Kementerian ESDM, kapasitas kilang produksi LPG pernah turun drastis dalam dua tahun berturut-turut pada 2006 dan 2007 masing-masing menjadi 1,4 juta MT. Kini PT Pertamina (Persero) berupaya mengoptimalkan kapasitas produksi LPG dari kilang-kilang perseroan. Produksi elpiji Pertamina saat ini masih berasal dari fasilitas RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) kilang Cilacap sebanyak 1.066 MT per hari, Plant Mundu 100 MT per hari dan kilang TPPI Tuban 408 MT per hari.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memprediksi kebutuhan LPG bakal melonjak 9 juta ton pada tahun 2030 dengan dominasi pengguna elpiji dari sektor rumah tangga sebanyak 90%. Sayangnya, dengan kapasitas kilang domestik hanya sekitar 2 juta MT tersebut. pemenuhan kebutuhan LPG masih harus impor.