Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan realisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) Pertalite sudah mencapai 11,69 juta kiloliter (kl) pada Januari-Mei 2022. Realisasi tersebut sudah mencapai 50,74% dari kuota 23,04 juta kl tahun ini.
Tahun ini, pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan (JBKP). Ini berarti Pertalite kini berstatus BBM subsidi, seperti solar dan minyak tanah.
Sementara itu, penyaluran solar sudah mencapai 6,76 juta kl dalam periode yang sama. Penyaluran ini mencakup 44,77% dari kuota 15,1 juta kl.
Terakhir, penyaluran minyak tanah sudah sebesar 0,2 juta kl atau 41,67% dari kuota. Tahun ini, kuota penyaluran minyak tanah subsidi dipatok sebesar 0,48 juta kl.
Pemerintah akan menambah subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp355 triliun. Penambahan subsidi ini dilakukan karena harga minyak dunia yang melambung tinggi.
(Baca: Pertamina Catat Laba Rp29,3 Triliun pada 2021)