Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, penggunaan gas untuk rumah tangga semakin merata.
Selama enam tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah sambungan jaringan gas untuk rumah tangga sebesar tiga kali lipat, menurut BPS.
Pada 2017, sambungan jaringan gas untuk rumah tangga hanya 373,19 ribu sambungan. Angkanya naik menjadi 463,62 ribu sambungan pada 2018.
Jumlahnya bertambah lagi pada 2019 menjadi 537,94 ribu sambungan. Sementara memasuki pandemi Covid-19, sambungan tetap meningkat menjadi 673,22 ribu sambungan pada 2021.
Sambungan jaringan meningkat signifikan pada 2021 dan 2022. Jumlahnya masing-masing sebesar 848,09 ribu dan 1,14 juta sambungan pada 2022.
Sejurus itu, rasio penggunaan gas rumah tangga pun meningkat.
Sebanyak 76,15 dari 100 rumah tangga tercatat menggunakan gas untuk keperluan sehari-hari pada 2017. Data terakhir pada 2020, angkanya naik cukup signifikan menjadi 87,12 per 100 rumah tangga.
BPS menyebut, gas rumah tangga yang digunakan mencakup elpiji, gas kota, dan biogas.
(Baca juga: Data Rasio Penggunaan Gas Rumah Tangga Indonesia 2017-2022)