Etanol adalah senyawa kimia yang berasal dari olahan tanaman jagung, tebu, singkong, ubi jalar, dan sorgum.
Karena sifatnya yang mudah menguap dan mudah terbakar, etanol bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan.
(Baca: Daftar Negara yang Pakai BBM Campur Etanol, AS Terdepan)
Namun, bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur dengan etanol memiliki kandungan energi lebih rendah dibanding bensin biasa.
Menurut BG Products, perusahaan otomotif asal Amerika Serikat yang juga beroperasi di Australia, BBM yang dicampur etanol dengan kadar 10% atau E10 mengandung energi 31 megajoule per liter.
Sedangkan bensin biasa mengandung energi 31,8 megajoule per liter.
Kendati energi E10 lebih rendah, BG Products menilai perbedaannya tidak signifikan.
"Jika Anda menggunakan E10, Anda mungkin merasakan sedikit penurunan efisiensi bahan bakar," kata BG Products di situs webnya.
"Biasanya, hal ini tidak membuat perbedaan signifikan dalam berkendara sehari-hari," kata mereka.
BG Products juga menyatakan, BBM etanol mungkin tidak cocok untuk semua jenis kendaraan, khususnya kendaraan model lama.
"Etanol bersifat agak asam dan menyerap air, yang dapat menyebabkan korosi pada komponen logam seiring waktu. Kendaraan modern memiliki lapisan pelindung, tapi mobil yang lebih tua atau tidak dirawat dengan baik lebih rentan," kata BG Products.
(Baca: Emisi Siklus Hidup Etanol Lebih Rendah dari Bensin)