Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, target bauran energi baru terbarukan (EBT) Indonesia dalam rencana umum energi nasional (RUEN) sebesar 17,9% pada 2023.
Namun, realisasi yang telah dijalankan baru mencapai 13,3% pada tahun yang sama.
Jika dilihat secara tren tahunannya, realisasi bauran EBT Indonesia memang masih di bawah target sejak 2016. Namun, angkanya cenderung meningkat.
Pada 2016, contohnya, target bauran 10,4%. Namun, realisinya 6,7%. Realisasi ini bertahan hingga setahun berikutnya, walaupun targetnya naik sedikit menjadi 10,9%.
Lalu pada 2018, target sebesar 11,6%. Realisasinya naik cukup signifikan, menjadi 8,6%.
Bahkan pada masa pandemi Covid-19, capaian dan realisasi juga tetap naik.
Tercatat, pada 2020 target sebesar 13,4% dan realiasi sebesar 10,9%. Sementara pada 2021, target sebesar 14,5% dan realiasi menjadi 11,8%.
Kementerian ESDM juga memaparkan, ada persentase target RUEN setiap komoditas energi, di antaranya EBT sebesar 13,29%; gas bumi sebesar 17,11%; minyak bumi sebesar 29,91%; dan batu bara sebesar 39,69% pada 2023.
Namun pada 2025, target yang dipasang di antaranya EBT sebesar 23%; gas 22%; minyak 25%; dan batu bara 30%.
(Baca juga: Ini Potensi EBT di Indonesia pada 2024, Tenaga Surya Terbesar)