Perusahaan minyak dan gas Malaysia, Petroliam Nasional Berhad (Petronas), sudah mengantongi pendapatan sebesar 78,75 miliar ringgit atau US$18,96 miliar (kurs 4.153 ringgit Malaysia per US$ pada 31 Maret 2022) pada kuartal I 2022.
Tingginya harga minyak mentah sejak awal tahun membuat nilai pendapatan ini lebih tinggi 50% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pada kuartal I 2021, Petronas mencatat pendapatan sebesar 52,5 miliar ringgit Malaysia.
Pendapatan Petronas terutama didapat dari hilir sebesar 37,67 miliar ringgit Malaysia. Selanjutnya, gas menyumbang 24,36 miliar ringgit Malaysia dan hulu sebesar 13,47 miliar ringgit Malaysia. Terakhir, pendapatan korporasi dan lainnya tercatat sebesar 3,25 miliar ringgit.
Laba setelah pajak pun meningkat lebih dari 100% (yoy) menjadi 23,4 miliar ringgit Malaysia (US$5,63 miliar). Pada kuartal I 2021, laba setelah pajak tercatat hanya 9,2 miliar ringgit Malaysia.
Sebagai informasi, harga minyak Brent sepanjang kuartal I 2022 meningkat 68% (yoy) jika dibandingkan dengan kuartal I 2021. Rata-rata minyak Brent dipatok sebesar US$102,23 pada kuartal I 2022, lebih tinggi dari US$60,9 pada kuartal I 2021.
(baca: Kenapa Harga Energi Naik? Ini Pandangan Warga Dunia)