Berdasarkan data Bank Dunia, rata-rata harga batu bara Newcastle Australia pada Maret 2024 mencapai US$131,49 per ton.
Harganya naik 5,9% dibanding Februari 2024 (month-on-month/mom), tapi masih lebih rendah 29,8% dibanding Maret 2023 (year-on-year/yoy).
Kendati ada penguatan, harga batu bara sepanjang 2024 diproyeksikan tetap berada di bawah level harga 2023, dengan proyeksi rata-rata US$127 per ton.
Proyeksi ini disampaikan lembaga riset milik pemerintah Australia, yaitu Department of Industry, Science, and Resources (DISR).
"Dengan tidak adanya gangguan akibat konflik global dan cuaca ekstrem, harga batu bara diperkirakan turun secara bertahap, karena penurunan permintaannya sedikit lebih cepat dari penurunan pasokan," kata DISR dalam laporan Resources and Energy Quarterly edisi Maret 2024.
Namun, DISR menilai ada juga sejumlah faktor yang bisa memicu gejolak harga batu bara.
"Dengan adanya kemungkinan terjadi siklus La Nina pada paruh kedua tahun 2024, harga-harga rentan terhadap gejolak," kata DISR.
"Eskalasi konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas juga bisa mendorong kenaikan harga minyak dan gas alam, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kenaikan harga batu bara yang tertunda," kata mereka.
(Baca: Jika Perang dan El Nino Mereda, Harga Batu Bara Diprediksi Turun)