Produksi minyak bumi Indonesia terus berkurang dalam beberapa dekade terakhir, tapi konsumsinya bertambah.
Hal itu terlihat dari laporan Statistical Review of World Energy yang dirilis British Petroleum (BP).
(Baca: Konsumsi BBM Kelas Pertalite Melonjak pada 2022, Rekor Tertinggi Baru)
Berdasarkan data BP, selama periode 1965-2003 produksi minyak bumi Indonesia lebih banyak ketimbang konsumsinya.
Namun, sejak 2004 capaian produksinya sudah lebih rendah dari konsumsi, dengan kesenjangan yang kian melebar seperti terlihat pada grafik.
Menurut data terakhir BP, pada 2022 Indonesia hanya memproduksi minyak bumi 31,4 juta ton.
Angka itu hanya mencakup sekitar 45% dari total konsumsinya yang mencapai 69,7 juta ton.
Dengan demikian, pada 2022 Indonesia mengalami defisit pasokan minyak bumi (selisih antara produksi dan konsumsi) sekitar 38,3 juta ton.
Hal itu sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS), yang menunjukkan Indonesia mengimpor minyak 40,96 juta ton (gabungan impor minyak mentah dan hasil minyak) sepanjang tahun lalu.
(Baca: Impor Minyak Naik sampai September 2023, Rekor Tertinggi 5 Tahun)