Biofuel merupakan bahan bakar nabati (BBN), yang berasal dari material tumbuhan dan hewan. Saat ini, Indonesia telah memproduksi BBN dalam bentuk biodesel dari sawit.
Berdasarkan data yang dihimpun Energy Institute, Indonesia tercatat sebagai produsen biofuel terbesar ketiga secara global yang telah memproduksi biofuel sebanyak 174 ribu barel setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/BOEPD) pada 2022.
Sementara produsen biofuel terbesar global diraih oleh Amerika Serikat yang tercatat telah memproduksi 728 ribu BOEPD sepanjang tahun lalu.
Kemudian Brasil menyusul di peringkat kedua, yang memproduksi biofuel sebanyak 409 ribu BOEPD pada 2022.
Selain Indonesia, terdapat negara-negara di Asia juga yang menyumbang biofuel terbesar di dunia, seperti Tiongkok, India, dan Thailand dengan volume produksi seperti pada grafik.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), biofuel memiliki peranan penting dalam solusi energi terbarukan berkelanjutan jangka panjang.
Indonesia sendiri telah mengimplementasikan biodesel 35% (B35) dan akan terus ditingkatkan menjadi B40 pada 2030 dan E50 di 2050 mendatang.
"Biofuel memainkan peran penting dalam transisi energi, khususnya di dekarbonisasi transportasi dengan menyediakan solusi rendah karbon untuk yang sudah ada teknologi, seperti kendaraan, kapal dan pesawat terbang," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Yudo Dwinanda Priaadi melalui laman Kementerian ESDM, Rabu (3/8/2023).
(Baca juga: Produksi Biodiesel RI Meningkat, Cetak Rekor Baru pada 2022)