Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi belanja pemerintah pusat hingga Juli 2022 mencapai Rp1.031,24 triliun. Realisasi ini setara 44,8% dari pagu APBN 2022.
Realisasi belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) dan non K/L. Realisasi belanja K/L tercatat sebesar Rp490,65 triliun hingga Juli 2022.
Realisasi belanja K/L terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp151,98 triliun hingga Juli 2022 atau atau 57,10% dari pagu APBN. Realisasi belanja pegawai tersebut digunakan untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan ASN/TNI/Polri termasuk Gaji ke-13 dan THR.
Kemudian realisasi belanja barang sampai dengan Juli tahun 2022 mencapai Rp192,45 triliun atau 56,95% dari pagu. Realisasi ini utamanya digunakan untuk berbagai program reguler serta program-program yang mendukung penanganan dampak pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Lalu, realisasi belanja modal tercatat sebesar Rp70,2 triliun pada Juli 2022. Realisasi ini digunakan untuk belanja modal peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, serta jalan, jaringan, dan irigasi.
Sedangkan realisasi bantuan sosial (bansos) sampai dengan Juli 2022 sebesar Rp76,01 triliun. Pemanfaatan bansos sampai dengan bulan Juli 2022 digunakan untuk penyaluran bantuan PKH tahap I dan II, penyaluran bantuan Kartu Sembako, pelaksanaan bantuan langsung tunai (BLT) untuk menjaga daya beli masyarakat dampak kenaikan harga komoditas.
Selain itu, bansos juga digunakan untuk iuran JKN bulan Januari hingga Juli dengan rata-rata penerima mencapai 87,4 juta jiwa, dan penyaluran bantuan pendidikan oleh Kemendikbud dan Kemenag melalui Program Indonesia Pintar Pendidikan Dasar dan Menengah bagi 12,1 juta siswa dan KIP Kuliah kepada 609,65 ribu mahasiswa.
Sementara itu, belanja non K/L sebesar Rp540,59 triliun pada periode sama. Realisasi belanja ini antara lain didorong sebagian besar untuk pembayaran kompensasi dan subsidi listrik dan BBM, serta untuk kartu pra kerja.
(Baca Juga: Anggaran Belanja Negara Baru Terpakai 46,5% sampai Juli 2022)