Menurut laporan Kementerian Keuangan, realisasi belanja negara sampai Juli 2022 baru mencapai Rp1.444,8 triliun atau 46,5% dari pagu anggaran Rp3.106,4 triliun.
"Ini artinya, dari mulai Agustus sampai Desember kita masih akan perlu membelanjakan sekitar 55% dari APBN," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (11/8/2022).
Jika dirinci lagi, selama Januari-Juli 2022 realisasi belanja pemerintah pusat baru mencapai Rp1.031,2 triliun atau terserap 44,8% dari pagu anggaran.
Realisasi belanja pemerintah pusat selama periode tersebut terdiri dari belanja non-K/L senilai Rp540,6 triliun atau 33,9% dari pagu anggaran, serta belanja K/L senilai Rp490,7 triliun atau 51,9% dari pagu anggaran.
Sementara realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tercatat sebesar Rp413,6 triliun atau baru terserap 51,4% dari pagu anggaran.
Adapun realisasi pendapatan negara tercatat sebesar Rp1.551 triliun pada Juli 2022. Realisasi ini tumbuh 50,3% (yoy) dibanding Juli 2021 yang jumlahnya Rp1.031,7 triliun.
Dengan realisasi pendapatan yang lebih tinggi ketimbang belanja negara, pada Juli 2022 Indonesia mengalami surplus APBN sebesar Rp106,1 triliun atau setara dengan 0,57% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
(Baca: APBN RI Surplus Rp106,1 Triliun pada Juli 2022)