Harga-harga komponen penyumbang inflasi minuman yang tidak beralkohol di Kota Lhokseumawe pada Agustus lalu sebesar 0,24%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,11%. Di antara tujuh kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang 0,15% inflasi daerah ini.
(Baca: Harga Makanan, Minuman dan Tembakau di Kota Yogyakarta Bulan Agustus Turun 0,88%)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) makanan, minuman dan tembakau di Kota Lhokseumawe berada di level 106,21 pada Agustus 2024, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 105,96.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi makanan, minuman dan tembakau telah turun 3,79% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Kota Lhokseumawe telah mengalami pertumbuhan 3,02% (year to date/ytd).
(Baca: Pengeluaran Penduduk Kabupaten Tabalong untuk Membeli Nasi Goreng Rp3.616,04 per Kapita per Minggu)
Dibandingkan dengan 11 kelompok lainnya, inflasi kelompok ini berada di urutan keempat.
Berikut ini inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau yang di ukur BPS per Agustus di Kota Lhokseumawe :
- Kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,15%
- Kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,24%
- Kelompok rokok dan tembakau 1,64%
- Kelompok makanan -0,09%
Dibandingkan dengan 126 kabupaten/kota lain, inflasi makanan, minuman dan tembakau tertinggi terjadi di Kabupaten Ketapang turun 0,08% dengan IHK sebesar 111.46 dan terendah terjadi di Kabupaten Merauke sebesar 2,63% dengan IHK sebesar 102.99. Sementara untuk Kota Lhokseumawe ini menempati urutan 78.
Berikut ini 10 kabupaten/kota dengan inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau tertinggi pada Agustus 2024:
- Kabupaten Lampung Timur 11,73%
- Kabupaten Tabanan 10,51%
- Kabupaten Mesuji 9,44%
- Kota Depok 8,14%
- Kabupaten Muara Enim 8,04%
- Kota Tasikmalaya 5,44%
- Kabupaten Berau 5,29%
- Kabupaten Kota Baru 4,29%
- Kabupaten Majalengka 4,17%
- Kabupaten Kayong Utara 4,04%