Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Teluk Wondama, pada 2024 tercatat Rp1,86 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,67% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1,75 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 1,09%.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Tojo Una Una Menurut Sektor pada 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 46.755 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp40.739 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 322.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib menjadi unggulan.
Sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib di Kabupaten Teluk Wondama merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp547,81 ribujuta. PDRB ini tumbuh 9,08% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp489,02 ribujuta.
Di urutan kedua adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pertumbuhan negatif -4,42% menjadi Rp529,32 ribujuta kemudian diikuti oleh PDRB sektor konstruksi yang kali ini tumbuh 5,22% menjadi Rp329,63 ribujuta.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kota Gorontalo pada 2024)
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp59 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Teluk Wondama pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Teluk Wondama ini adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan kontribusi mencapai 29,71%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.