Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Bungo, pada 2023 mencapai Rp26,23 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,66% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp24,9 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 0,48%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 370,38 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp69.700 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 124,5.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp6,21 triliun. PDRB ini tumbuh 5,25%.
Setelahnya sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 2,31% menjadi Rp5,32 triliun, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 9,19% menjadi Rp3,92 triliun.
Terakhir, PDRB di Kabupaten Bungo, untuk urutan lima besar adalah industri pengolahan dengan nilai Rp1,56 triliun. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 3,98% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp1,46 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Bungo pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Bungo ini adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kontribusi mencapai 22,99%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.