Harga mata uang kripto kembali menghijau pada Jumat (23/9), setelah harganya rontoh terimbas kebijakan Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin pada Rabu (21/9).
Namun, dampak kenaikan suku bunga acuan The Fed terlihat mulai sirna. Kebanyakan harga kripto utama kembali menguat pada perdagangan Jumat (23/9).
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul pukul 09:50 WIB, Bitcoin menguat 3,78% ke posisi harga US$19,374.17 per koin atau setara dengan Rp291.174.400.93 per koin (asumsi kurs Rp 15.029/US$). Sedangkan untuk Ethereum berbalik naik 5,35% dari US$ 1,254,51 per koin pada sehari sebelumnya menjadi US$1,331.46 per koin.
Di antara mata uang kripto utama dengan kapitalisasi pasar di atas US$ miliar, harga kripto XRP meroket paling tinggi 22,7% menjadi US$0,513 dari sehari sebelumnya sebesar US$0,4. Sementara, Binance USD masih terkoreksi 0,04%.
Sebagai informasi, The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points (bps) ke kisaran 3%-3,25% pada 21 September 2022.
"Indikator terbaru menunjukkan pertumbuhan moderat dalam pengeluaran dan produksi. Lapangan kerja masih tetap kuat dalam beberapa bulan terakhir dan tingkat pengangguran masih rendah," jelas The Fed dalam siaran persnya.
Kenaikan suku bunga The Fed ini merupakan yang kelima kalinya terjadi secara beruntun dalam beberapa bulan belakangan. Jika diakumulasikan, The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 300 bps sepanjang Maret-September 2022.
Kebijakan agresif tersebut membuat suku bunga The Fed kini mencapai level tertinggi dalam 14 tahun terakhir, atau sejak Januari 2008 seperti terlihat pada grafik.
(baca: Suku Bunga The Fed Naik Lagi, Capai Rekor Tertinggi 14 Tahun Terakhir)